ketika banyak cacian terlontar
tak ada yang banyak berontak
hanya bisa menerimanya
hingga telinga ini mulai tuli
mulut itu berkata tanpa memandang kebahagian
semua menjadi lebih buruk dan tak berarti
karena singa sudah mulai marah dan tak pandang keadilan
namun...
cacing tak punya akal tuk menentang
dengan tekad
sebuah rencana telah muncul
namun...
keyakinan mulai pudar tak tahu entah kemana
kemana keyakinan itu??
pergikah dia melawan keputusanku yang konyol
tetap...
keyakinan harus muncul dan ku panggil
berontak dan melawan demi satu tujuan
tak sanggup lagi di caci dan di maki
biarkan mati demi singa yang marah
hanya satu yang diharapkan keadilan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar